Jakarta – Perdebatan mengenai tarif pajak tahunan untuk mobil berteknologi hybrid, khususnya model seperti Honda Step WGN e:HEV, seringkali menimbulkan pertanyaan di kalangan calon pembeli. Meskipun mengusung sistem elektrifikasi, Honda Step WGN, sebagai Multi Purpose Vehicle (MPV) kelas medium, memiliki beban Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang setara dengan kendaraan konvensional bermesin besar, yakni dalam kisaran 2.000 cc hingga 2.500 cc, mirip dengan Toyota Kijang Innova.
Fenomena ini disebabkan oleh regulasi perhitungan PKB yang tidak hanya melihat kapasitas mesin bensin semata, tetapi juga mempertimbangkan Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dan potensi output total dari sistem penggerak.
Data Pajak dan Rincian Biaya Tahunan
Berdasarkan data yang tercatat dalam Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) untuk unit Honda Step WGN e:HEV dengan registrasi wilayah DKI Jakarta atas nama perusahaan, rincian biaya tahunan yang harus dibayarkan adalah sebagai berikut:
| Komponen Biaya | Jumlah (Rupiah) | Keterangan |
| Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) | Rp 10.164.000 | Biaya pokok pajak kendaraan bermotor. |
| SWDKLLJ | Rp 143.000 | Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan. |
| Total Biaya Tahunan | Rp 10.307.000 | Total kewajiban yang dibayarkan setiap tahun. |
PKB yang mencapai lebih dari Rp 10 juta tersebut menegaskan bahwa mobil hybrid dengan kemampuan performa tinggi tetap diklasifikasikan dalam kategori pajak yang premium.
Spesifikasi Teknis Sistem Hybrid e:HEV
Honda Step WGN ditenagai oleh sistem hybrid canggih bernama e:HEV. Sistem ini dirancang untuk memaksimalkan efisiensi bahan bakar tanpa mengorbankan performa, melalui kombinasi dua sumber tenaga utama:
- Mesin Bensin: Menggunakan mesin 2.0L DOHC i-VTEC Atkinson Cycle, yang menghasilkan tenaga sebesar 143 PS dan torsi 175 Nm. Mesin ini berfungsi optimal untuk menghasilkan listrik dan mendukung penggerak pada kecepatan tinggi.
- Motor Listrik: Merupakan penggerak utama pada kecepatan rendah dan menengah, menyumbang tenaga listrik sebesar 184 PS dan torsi instan mencapai 315 Nm.
Kombinasi output yang besar dari motor listrik dan mesin bensin inilah yang berkontribusi pada penentuan NJKB tinggi, yang pada akhirnya memengaruhi besaran PKB tahunan yang harus ditanggung pemilik, setara dengan mobil kelas 2.0L hingga 2.5L.