Dua kapal tanker minyak dilaporkan meledak dan terbakar di perairan Laut Hitam, dekat pantai Turkiye, pada Jumat (28/11/2025). Insiden ini diduga kuat disebabkan oleh faktor eksternal, seperti ranjau laut atau proyektil serupa. Meskipun demikian, kabar baiknya adalah seluruh awak dari kedua kapal berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.
Direktorat Jenderal Urusan Maritim Turkiye mengonfirmasi kejadian ini, dengan kapal tanker pertama yang terlibat adalah Kairos yang berbendera Gambia. Kapal tersebut meledak sekitar 28 mil laut (setara dengan 52 kilometer) dari lepas pantai Turkiye saat dalam pelayaran menuju pelabuhan Novorossiysk, Rusia.
BACA JUGA : Menkeu Purbaya Usulkan Lulusan SMK Diikutsertakan dalam Program Magang Nasional
Detil Ledakan dan Upaya Penyelamatan
Gubernur Provinsi Kocaeli, Ilhami Aktas, menyebutkan bahwa ledakan pada kapal Kairos terjadi sekitar pukul 18.00 waktu setempat, di lepas pantai Kefken, wilayah utara Turkiye. Setelah ledakan, api disertai asap hitam tebal membubung tinggi dari bagian haluan kapal. Sejauh ini, otoritas terkait belum mendeteksi adanya laporan pencemaran laut akibat tumpahan minyak.
Insiden serupa menimpa kapal tanker kedua, Virat, yang juga berbendera Gambia. Direktur Jenderal Urusan Maritim menyatakan bahwa kapal Virat terkena ledakan sekitar 35 mil laut dari lokasi ledakan kapal Kairos.
Untuk kapal Virat, tim penyelamat segera dikerahkan ke lokasi. “Tim penyelamat dan kapal kargo dikerahkan ke lokasi. Sebanyak 20 awak kapal berhasil dievakuasi, dan asap tebal terdeteksi di ruang mesin,” tambah otoritas tersebut, dikutip dari kantor berita AFP.
Faktor Eksternal dan Ranah Konflik
Menteri Perhubungan Turkiye, Abdulkadir Uraloglu, secara eksplisit mengungkapkan bahwa kemungkinan besar penyebab kebakaran berasal dari faktor eksternal.
“Penyebab eksternal berarti kapal terkena ranjau, roket, proyektil serupa, drone, atau kendaraan bawah air tak berawak,” ujar Uraloglu kepada saluran televisi NTV, mengacu pada eskalasi konflik di wilayah tersebut.
Uraloglu memastikan semua awak kapal Kairos dievakuasi dengan selamat, dan tim penyelamat sudah berhasil mencapai kapal Virat. “Kesehatan dan keselamatan mereka tidak terancam. Sampai saat ini belum ditemukan adanya pencemaran lingkungan, tetapi kami terus memantau perkembangan kebakaran,” ujarnya.
Kedua kapal tanker tersebut diketahui membawa muatan minyak dari pelabuhan Rusia. Status ini menempatkan kedua kapal dalam risiko karena adanya sanksi Barat yang diberlakukan terhadap minyak Rusia menyusul invasi Moskwa ke Ukraina pada Februari 2022.
Sejak dimulainya perang, sejumlah ranjau laut memang hanyut ke Laut Hitam, menjadi ancaman serius bagi navigasi pelayaran komersial. Sebagai respons atas ancaman ranjau ini, Turkiye, bersama Bulgaria dan Romania—tiga negara anggota NATO yang berbatasan langsung dengan Laut Hitam—telah membentuk Kelompok Penanggulangan Ranjau Laut pada tahun 2024 untuk meningkatkan keamanan jalur pelayaran.



