Kesiapan Menyeluruh Pertamina Group: Satgas Nataru 2026 Siaga 24 Jam
Nasional

Kesiapan Menyeluruh Pertamina Group: Satgas Nataru 2026 Siaga 24 Jam

Menjelang periode puncak libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), PT Pertamina (Persero) telah mengaktifkan Satuan Tugas (Satgas) Nataru secara dini untuk menjamin pasokan energi yang aman dan terdistribusi lancar ke seluruh pelosok Indonesia. Seluruh Subholding Pertamina yang mencakup sektor hulu hingga hilir, serta anak usaha jasa penunjang, telah disiagakan selama 24 jam penuh demi keamanan dan kenyamanan masyarakat.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Muhammad Baron, mengumumkan bahwa Satgas Nataru 2026 telah diaktifkan lebih cepat dari jadwal tahun-tahun sebelumnya, yakni sejak 13 November 2025 dan akan berlangsung hingga 11 Januari 2026.

“Percepatan Satgas Nataru 2026 merupakan wujud komitmen Pertamina untuk senantiasa mengupayakan ketersediaan dan kelancaran distribusi energi di seluruh pelosok Indonesia,” jelas Baron dalam Media Briefing Pertamina Group di Jakarta, Rabu, 26 November 2025.

Berdasarkan perkiraan, puncak arus Natal dan Tahun Baru diproyeksikan terjadi pada 24-25 Desember 2025, 31 Desember 2025 – 1 Januari 2026, dengan arus balik pada 2 – 4 Januari 2026. Baron menegaskan bahwa prioritas utama Pertamina adalah pelayanan kepada masyarakat dengan memastikan seluruh infrastruktur dan personel siap siaga.

BACA JUGA : Klarifikasi Isu Kenaikan Gaji PNS 2025 dalam Perpres Nomor 79 Tahun 2025

Kesiapan Subholding dari Hulu ke Hilir

Kesiapan Pertamina Group terbagi secara fungsional di seluruh lini bisnis:

1. Sektor Hulu (PT Pertamina Hulu Energi)

Subholding Upstream memfokuskan kesiapan infrastruktur distribusi pasokan, termasuk pemenuhan minyak mentah dan kondensat melalui 22 titik serah via kapal dan 14 titik serah melalui pipa dan trucking. Semua fasilitas telah dipastikan siap operasi. Selain itu, aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) dijunjung tinggi melalui penguatan mitigasi risiko dan penyiagaan personel standby di seluruh wilayah operasi untuk menjaga keandalan operasi dan keselamatan.

2. Sektor Pengolahan (PT Kilang Pertamina Internasional/KPI)

Subholding Refining & Petrochemical telah menyiapkan strategi untuk menghadapi lonjakan konsumsi BBM, termasuk melalui pemeliharaan terencana dan digitalisasi sistem operasi. KPI memanfaatkan teknologi pemantauan real-time yang terintegrasi dalam Command Center Satgas untuk mendeteksi potensi gangguan lebih awal, sehingga perbaikan dapat dilakukan sebelum berdampak pada produksi kilang nasional.

3. Sektor Komersial dan Distribusi (PT Pertamina Patra Niaga/PPN)

Subholding Commercial & Trading menjamin stok yang aman dan distribusi energi yang terjaga. PPN mengoptimalkan seluruh infrastruktur nasional yang meliputi 7.885 SPBU, 6.777 Pertashop, dan 6.634 Agen LPG. Layanan tambahan yang disiagakan meliputi:

  • 1.866 SPBU Siaga 24 jam.
  • 6.231 Agen LPG Siaga.
  • 56 titik layanan BBM dan Kiosk Pertamina Siaga.
  • Layanan Motorist BBM dan PDS LPG Bright Gas yang mobile untuk menjangkau jalur wisata dan pemukiman.
  • Penyediaan Serambi MyPertamina sebagai tempat beristirahat bagi para pelancong.

4. Sektor Logistik dan Kelautan (PT Pertamina International Shipping/PIS)

Subholding Integrated Marine and Logistics berkomitmen menjaga distribusi energi dengan menyiapkan 332 kapal tanker, ditambah 12 kapal cadangan sebagai bantuan pengamanan, serta 338 kapal tugboat. PIS berfokus pada tiga prinsip utama, yaitu Kapal on Demand (volume sesuai kebutuhan), Kapal on Spec (spesifikasi teknis kapal terpenuhi), dan Kapal On Time (beroperasi sesuai jadwal).

5. Sektor Gas (PT Pertamina Gas Negara Tbk/PGN)

Subholding Gas Pertamina siap menjaga keamanan dan keandalan penyaluran gas bumi ke seluruh sektor pelanggan. Melalui PGN Gagas, penyaluran Bahan Bakar Gas (BBG) untuk sektor transportasi diproyeksikan meningkat rata-rata sekitar 34% dan akan dioptimalkan selama periode Nataru.

6. Sektor Energi Baru dan Terbarukan (Pertamina NRE)

Subholding Pertamina New and Renewable Energy menegaskan komitmennya melalui kapasitas terpasang pembangkit listrik Energi Bersih, Baru dan Terbarukan (EBT) yang signifikan, yakni sebesar 2,551 GW. Kapasitas ini menjadi fondasi penting dalam bauran energi untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional.

Kesiapan Anak Perusahaan Penunjang

Anak-anak perusahaan Pertamina di luar sektor energi inti juga bersiaga dalam Satgas Nataru:

  • PT Pelita Air Services: Mengoperasikan 16 armada, termasuk dua armada baru, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. Disiapkan kursi tambahan sebesar 22,2% dan diskon tiket mulai dari 15%.
  • PT Pertamina Bina Medika – IHC: Holding rumah sakit BUMN ini menyiagakan 38 rumah sakit dan 66 klinik. Dipastikan ketersediaan layanan medis rawat inap dan emergency 24 jam, serta stok obat dan bank darah. IHC juga menyediakan Unit Hemodialisis (HD) Travelling di 11 rumah sakit, memungkinkan pasien gagal ginjal untuk menjalani terapi cuci darah saat bepergian.
  • PT Patra Jasa: Anak usaha di bidang hotel dan properti akan meningkatkan layanan, fasilitas, dan kebersihan pada 9 unit hotel yang dioperasikannya, serta menawarkan program spesial khusus libur Nataru.

Melalui aktivasi Satgas Nataru 2026 yang lebih awal dan melibatkan seluruh lini bisnis, Pertamina Group menunjukkan komitmen yang terintegrasi dan menyeluruh dalam menjaga stabilitas pasokan energi nasional. Sinergi antara Subholding dan anak perusahaan, mulai dari pengadaan di hulu hingga layanan kesehatan dan akomodasi di hilir, memastikan masyarakat dapat menikmati periode liburan dengan aman dan nyaman. Pertamina mengimbau masyarakat untuk menggunakan energi dengan bijak dan memanfaatkan layanan informasi 24 jam melalui Pertamina Call Center 135. Kesiapsiagaan ini merefleksikan peran vital Pertamina sebagai garda terdepan dalam menjaga ketahanan energi nasional selama periode mobilisasi tinggi.